A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Division by zero

Filename: public/Readmore.php

Line Number: 38

Backtrace:

File: /home/seko4002/public_html/application/controllers/public/Readmore.php
Line: 38
Function: _error_handler

File: /home/seko4002/public_html/index.php
Line: 315
Function: require_once

Kegiatan SMP Permai | YAYASAN PENDIDIKAN PERMAI

YAYASAN PENDIDIKAN PERMAI

Jl. Pluit Karang Barat Blok O/VI, Penjaringan, Jakarta Utara. 14450 Telp.(021) 668 2937/38 | 661 7515 Email: sekolah.permai@yahoo.com

BERWAWASAN INTERNASIONAL

Kegiatan SMP Permai

Minggu, 17 Mei 2020 ~ Oleh Administrator ~ Dilihat 1761 Kali

PEMENTASAN DRAMA SMP PERMAI

Pementasan Drama Kelas IX SMP Permai
     Permai - Keren dan memukau! Kedua kata tersebut tepat untuk menggambarkan pementasan drama kelas IX SMP Permai. Pementasan drama ini merupakan Penilaian Ujian Praktik Kesenian. Bertempat di lantai empat Aula Sekolah Permai, pementasan drama yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 Maret 2019 begitu ramai dipadati penonton, baik siswa SMP Permai maupun siswa dari luar Permai serta orang tua murid kelas IX.
     Pementasan drama dimulai pada pukul 09.00 WIB. Namun sebelum pementasan dimulai, para penonton sudah tampak berkerumun di depan aula. Sambil menunggu pementasan, para penonton dapat menikmati jajanan yang telah disediakan oleh panitia di luar aula Sekolah Permai.
     Pementasan drama kelas IX SMP Permai terbagi atas empat sesi. Sesi Pertama menampilkan pementasan drama dari kelas IX A yang berjudul “Bawang Merah dan Bawang Putih”. Drama ini menceritakan tentang kakak-adik bernama Bawang Merah dan Bawang Putih yang sifatnya bertolak belakang. Bawang Merah yang malas dan senang berfoya-foya dan Bawang Putih yang baik dan rajin membantu ayah mengelola restoran. Pada suatu hari ayah mereka megalami kecelakaan dan akhirnya meninggal dunia. Bawang Merah semakin menjadi-jadi, warisan ayahnya digunakan untuk berpesta dengan teman-temannya sementara Bawang Putih bekerja keras untuk melanjutkan usaha bapaknya. Pada suatu hari ketika Bawang Merah mabuk berat, dia dibunuh dan semua hartanya dirampas oleh teman-temanya.
     Sesi kedua, menampilkan pementasan drama dari kelas IX D yang berjudul “Jaka Tarup”. Drama ini mengisahkan tentang ayah Jaka yang dikutuk oleh ibu Jaka karena telah melanggar sumpah untuk tidak memanggil Jaka sebagai anak Ikan. Ibunya yang sedih kembali menjadi ikan dan Jaka hidup sendirian melanjutkan hidupnya. Pada suatu hari Jaka dan temannya bernama Tarup menemukan selendang seorang bidadari. Ketika bidadari tersebut mencari selendangnya, Jaka pura-pura tidak tahu dan membantu bidadari tersebut mencari selendangnya sambil menceritakan kisah hidupnya. Singkat cerita, karena rasa kasihan, Jaka hendak mengembalikan selendang bidadari tersebut, namun dicuri oleh Tarup. Akhirnya bidadari tersebut jatuh hati pada Jaka dan tidak jadi kembali ke Khayangan.
     Sesi ketiga menampilkan pementasan drama dari kelas IX C yang berjudul “Sangkuriang”. Drama ini bercerita tentang Sangkuriang yang diusir oleh ibunya karena membunuh ayahnya. Sangkuriang yang sudah lama menghilang kembali ke desanya dengan nama Dilan. Ia jatuh hati kepada seorang perempuan yang bernama Dayang Sumbi, yang tak lain adalah ibunya sendiri. Ketika hendak melamar Dayang Sumbi , Dilan diminta untuk mencari dua perempuan dan harus menaklukkan hatinya dalam waktu satu malam. Dilan meyanggupi dan sampai akhirnya dia berhasil memenuhi syarat yang diberikan Dayang Sumbi. Hingga akhirnya terungkaplah jati diri Dilan sebenarnya. Mengetahui hal tersebut dayang Sumbi kembali mmengusir Dilan dari rumahnya.
     Sesi keempat menampilkan pementasan dari kelas IX B yang berjudul “Sangkuriang”. Pementasan ini bercerita tentang Sangkuriang yang telah membunuh ayahnya (seekor anjing). Dia dikutuk masuk ke dalam jiwa perempuan oleh ibunya. Pada suatu hari Sangkuriang bertemu dengan Dilan, dan membuat Dilan jatuh hati kepadanya. Sampai akhirnya terungkaplah jati diri Sangkuriang yang sebenarnya. Pementasan ini sekaligus menjadi penutup dari pementasan drama kelas IX SMP Permai.
     Pementasan drama dari kelas IX SMP Permai begitu apik. Mereka mampu mengangkat cerita tradisional yang dikemas menjadi lebih modern, sehingga penonton yang hadir mampu memahami  isi ceritanya dengan baik. Selain itu, setiap tokoh mampu membawakan perannya dengan baik, mereka tidak malu untuk berekspresi dan mengajak penonton seolah-olah terlibat dalam pementasan tersebut. Hal yang tak kalah unik dari pementasan drama kelas IX SMP Permai, yaitu penataan panggungnya. Di mana mereka menggunakan dua panggung sekaligus, satu panggung utama dan panggung kedua memanfaatkan space antara penonton bagian depan dan penonton bagian belakang.
     Di balik kesuksesan pementasan drama ini, tentu saja masih ada hal yang perlu diperbaiki guna pementasan yang lebih baik di masa mendatang. “Secara keseluruhan, pementasan berjalan lancar dan sesuai dengan harapan. Namun, hal yang perlu diperbaiki, yaitu teknik vokal pemain drama. Selain itu, kesalahan teknis terutama dalam unsur pendukung pementasan, yaitu teknik managemen tiketing yang masih kurang,” tutur Michelle selaku ketua pementasan kelas IX D.
     Pementasan drama juga membawa kesan yang mendalam bagi pemeran dalam pentas drama tersebut. “Pementasan drama kali ini terasa berbeda dari pementasan yang pernah saya jalani sebelumnya. Kami menghabiskan waktu yang tidak sedikit untuk menjalani latihan hingga kami tampil. Pementasan ini memberikan saya pengalaman baru dan saya menjadi lebih percaya diri untuk tampil di depan umum,” ujar Marcella selaku pemain drama. (Red. SMP Permai)

KOMENTARI TULISAN INI

  1. TULISAN TERKAIT